MITOKONDRIA
Mitokondria
Mitokondria
adalah organel sel yang
berfungsi sebagai tempat respirasi sel makhluk hidup. Secara garis besar, tahap
respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal
sebagai daur atau siklus Krebs. Mitokondria kerap disebut sebagai “pembangkit
energi” bagi sel karena mitokondria yang paling banyak menghasilkan energi ATP
untuk sel. Mitokondria berisi sejumlah enzim dan protein yang membantu proses
karbohidrat dan lemak yang diperoleh dari makanan yang kita makan untuk
melepaskan energi. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan
membran luar dan lapisan membran dalam.
1. Sejarah Penemuan
Mitokondria
Penelitian pertama tentang struktur yang
mungkin mewakili mitokondroa diterbitkan pada sekitar tahun 1840-an. Pada tahun
1894, Richard Altmann mengira itu sebagai sel dan menyebutnya “bioblas”.
Istilah “mitokondria” sendiri pertama kali digunakan oleh Carl Benda pada tahun
1898. Pada tahun 1904, Friedrich Meves membuat sebuah pengamatan mitokondria
tercatat pertama dalam tanaman Nymphaea alba.
2. Struktur Mitokondria
Mitokondria dikenal sebagai pusat tenaga
sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme
tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot
jantung. Mereka adalah organel yang bertindak seperti sistem pencernaan yang mengambil
nutrisi, dan menciptakan energi untuk sel. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa
berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5
µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Proses menciptakan energi sel dikenal sebagai
respirasi sel. Sebagian besar reaksi kimia yang terlibat dalam respirasi
selular terjadi di mitokondria. Sebuah mitokondria berbentuk sempurna untuk
memaksimalkan kinerjanya.
Mitokondria adalah organel yang sangat
kecil. Anda mungkin menemukan sel dengan beberapa ribu mitokondria. Jumlahnya
tergantung pada apa yang sel perlu dilakukan. Jika tujuan dari sel adalah untuk
mengirimkan impuls saraf, akan ada lebih sedikit daripada di mitokondria sel
otot yang membutuhkan banyak energi. Jika sel merasa tidak mendapatkan energi
yang cukup untuk bertahan hidup, banyak mitokondria dapat dibuat. Kadang-kadang
mereka bahkan bisa tumbuh, bergerak, dan menggabungkan dengan mitokondria
lainnya, tergantung pada kebutuhan sel.
Struktur mitokondria terdiri dari empat
bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks yang terletak di bagian dalam membran.
2.1. Membran Luar
Membran luar terdiri dari protein dan
lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein khusus yang
disebut porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Membran luar halus seperti
membran dalam dan memiliki fosfolipid hampir dalam jumlah yang sama sebagai
protein. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar
bakteri gram-negatif. Membran luar benar-benar permeabel terhadap molekul
nutrisi, ion, dan molekul ATP ADP. Selain itu, membran luar juga mengandung
enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan.
2.2. Membran Dalam
Membran dalam lebih kompleks dalam
struktur daripada membran luar karena mengandung kompleks dari rantai transpor
elektron dan kompleks sintetase ATP. Membran dalam yang kurang permeabel
dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini
merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat
tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut
krista. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung
protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang
berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang
mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
2.3. Ruang Antar Membran
Ruang antar membran yang terletak di
antara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam
amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom,
ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
2.4. Matriks
Matriks merupakan campuran kompleks enzim
yang penting untuk sintesis molekul ATP, ribosom mitokondria khusus, RNA dan
DNA mitokondria. Selain itu, ia memiliki oksigen, karbon dioksida dan
intermediet daur ulang lainnya.
3. Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai
pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Makanan yang kita
makan dipecah menjadi molekul sederhana seperti karbohidrat, lemak, dll, dalam
tubuh kita. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat
di transpor dan dioksidasi oleh O2 menjadi CO2 dan air.
Seluruh proses ini dikenal sebagai fosforilasi oksidatif. Energi yang
dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi
untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis
hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal
sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang
melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria.
Mitokondria dalam sel-sel hati memiliki enzim yang mendetoksifikasi amonia.
Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat
kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II
(suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q – sitokrom C reduktase),
kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan
Adenine Nucleotide Translocator (ANT). Selain itu, mitokondria juga membantu
dalam membangun bagian-bagian tertentu dari darah, dan hormon seperti
testosteron dan estrogen.
4. Siklus Hidup
Mitokondria
Mitokondria dapat melakukan replikasi
secara mandiri (self replicating) seperti sel bakteri. Replikasi terjadi apabila
mitokondria ini menjadi terlalu besar sehingga melakukan pemecahan (fission).
Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan
replikasi DNA mitokondria. Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam
yang kemudian diikuti pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan
pengkerutan bagian dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang
menjepit mitokondria. Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria.
5. Gangguan pada
Mitokondria
Kerusakan atau disfungsi pada mitokondria
adalah faktor utama penyebab berbagai penyakit manusia karena pengaruh mereka
di dalam metabolisme sel. Kelainan mitokondria sering hadir sebagai gangguan
neurologis, tetapi dapat juga berupa miopati, diabetes, endocrinopathy, atau berbagai
penyakit lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh mutasi DNA termasuk
Kearns-Sayre syndrome dan sindrom MELAS. Dalam sebagian besar kasus, penyakit
ini ditularkan oleh perempuan untuk anak-anaknya, sebagai zigot berasal
mitokondria yang dan karenanya yang DNA dari sel telur.
6. DNA Pada Mitokondria
Mitokondria adalah organel istimewa
karena memiliki DNA tersendiri. DNA mitokondria disebut dengan mtDNA atau
mitochondrial DNA. Struktur MtDNA berpilin ganda, sirkular, serta tidak
memiliki membran. MtDNA mirip dengan DNA bakteri. Karena itulah timbul banyak
hipotesis yang timbul, salah satunya menyebut bahwa mitokondria dulunya
merupakan makhluk hidup independen seperti bakteri, yang kemudian bersimbiosis
dengan organisme eukariotik.
Teori tersebut dikenal dengan nama teori
Endosimbion. Menurut teori tersebut, pada makhluk tingkat tinggi atau
eukariotik, DNA mitokondria yang diturunkan kepada sel-sel anak hanya berasal
dari induk betina saja atau dari mitokondria sel telur. Sedangkan DNA
mitokondria jantan tidak masuk ke dalam sel telur, hal ini disebabkan karena
letak DNA jantan yang berada di ekor sperma. Padahal ekor sperma tidak ikut
masuk sel telur. Jadi DNA mitokondria jantan tidak diturunkan.
Mitokondria mampu mengambil energi dari
zat-zat gizi yang terdapat di dalam makanan. Mitokondria mengubah zat-zat
tersebut menjadi suatu bentuk senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
aktivitas sel. Karena itulah mitokondria disebut juga dengan “organel penghasil
energi” atau “house power”.
Pada mitokondria terdapat lengkungan yang
disebut krista. Krista ditempeli dengan protein-protein transportasi elektron.
Masing-masing protein bertanggung jawab untuk mengubah energi dalam makanan
menjadi senyawa energi sel. Sedangkan cairan seperti gel yang terdapat di dalam
disebut dengan matriks. Matriks berisi campuran ratusan enzim yang berbeda.
Masing-masing enzim berfungsi mempersiapkan molekul-molekul nutrien. Tujuannya
supaya pengambilan akhir energi yang terdapat di krista, berlangsung
dengan lancar.
Mitokondria dengan jumlah melimpah
terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan ATP
dalam jumlah banyak. Salah satu contohnya di sel otot jantung.
Mitokondria memiliki berbentuk elips. Ukuran diameter mitokondria sekitar
0,5 µm, sedangkan panjangnya antara 0,5 hingga 1,0 µm. Mitokondria
tersusun atas empat bagian, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar
membran, dan matriks.
Sumber:
|
1. Mitokondria
(id.wikipedia.org)
|
2. Mitochondrion
(en.wikipedia.org)
|
3. Struktur dan Fungsi Mitokondria sebagai Pembangkit Energi
Sel (smabiologi.blogspot.com)
|
4. Struktur Fungsi
Mitokondria (hidupsehati.com)
|
5. Apa
Itu Struktur dan Fungsi Mitokondria? (bimbie.com)
|
Comments
Post a Comment